Abu Dzar Al-Ghiffary seorang sahabat Rasul pernah meminta wasiat pada Rasul “Berilah wasiat kepadaku ya Rasulullah”, wasiat ini juga merupakan pegangan untuk ummat Nabi Muhammad.Dan inilah wasiat2 yang diberikan Rasul:
1. Uushiika bitaqwallaahi, fahiya ra’sul amri kullihi.
Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, sebab taqwa itu adalah pokok dari segala sesuatu
2. ‘alaika bitilaawatil Qur’ani, fahuwa nuurun laka fil ardhi, wadzikrun laka fis samaai
Biasakanlah membaca AlQuran, sebab Quran itu akan menerangimu di dunia dan mengingatmu di langit
3. Iyyaaka wakatsratad dhahki fainnahuu yumiitul qalba wayudzhibu binuuril wajhi
Janganlah engkau memperbanyak tertawa(suka ria dengan kehidupan dunia), sebab sikap itu akan mematikan hati dan memadamkan wajah
4. ‘alaika bish shumti illa min khairin, fainnahu muthridatun lisy syaithani ‘anka wa’aunun laka ‘alaa aziinika
Perbanyaklah untuk diam (tutup mulut) kecuali untuk menyampaikan kebaikan, sebab sikap diam itu akan bisa menghalau setan dan dapat menolongmu mengenai urusan agamamu
Ingatlah pepatah “berbicara itu perak, namun diam itu laksana emas”
5. Undhur ilaa man tahtaka, walaa tandhur ilaa man fauqaka fainnahu ajdaru bika anlaa tadzariya ni’matallaahi ‘indaka
Lihatlah pada orang-orang dibawahmu, dan jangan lihat pada orang-orang yang ada di atasmu, sebab itu akan membuatmu bersyukur atas ni’mat-ni’mat Allah kepadamu (maksudnya dalam urusan kepemilikan dunia, bahkan ada perintah untuk mencintai orang miskin)
6. Shil qaraabataka wain qatha’uuka
Kuatkanlah hubungan silaturrahmi dengan keluargamu, meskipun mereka memutuskan hubungan denganmu
7. laa takhsya fillaahi laumata laa-im.
Janganlah takut terhadap celaan manusia dalam hal membela agama Allah
8. Qulil haqqa wainkaana murra
Katakanlah yang benar meski itu pahit
9. Yariduka ‘anin naasi ma’a ta’rifu ‘an nafsika, wala tajidu ‘alaihim fiima ta’ati. Wakafaa bihii ‘an nafsika au tajidu ‘alaihim fiima ta’ati
Akan datang padamu berita mengenai kesalahanmu dari orang lain, namun kau tak marah pada mereka. Itu adalah aib jika kamu menyadari kesalahanmu, setelah mereka mengatakannya.
Janganlah kita menjadi orang-orang yang menyadari kesalahan dan kekurangan kita setelah orang lain mengatakannya.
Begitulah nasehat Rasulullah kepada Abu Dzarr, semoga bermanfaat bagi kita semua, amiin…
0 koment:
Posting Komentar